Penemuan
Jenis-jenis Manusia Purba di Luar Indonesia
Artikel dan Makalah tentang Penemuan Jenis-jenis Manusia Purba di Luar Indonesia - Selain di
Indonesia, fosil manusia purba juga ditemukan di luar Indonesia. Fosil manusia
purba di luar Indonesia sebagai berikut:
a. Sinanthropus Pekinensis.
Fosil ini ditemukan oleh Prof. Devidson Black pada tahun 1927 di gua−gua dekat Chou−Kou−Tien ± 60 km di sebelah Barat Daya kota Peking. Hasil penemuan menunjukkan adanya persamaan-persamaan dengan Pithecanthropus Erectus.
b. Homo Africanus (Homo Rhodesiensis)
Ditemukan oleh Raymond Dart dan Robert Brom pada tahun 1924 di goa Broken Hill, Rhodesia (Zimbabwe).
c. Australopithecus Africanus
Ditemukan oleh Raymond Dart pada tahun 1924 di Taung, dekat Vryburg, Afrika Selatan.
d. Homo Heidelbergensis
Ditemukan oleh Dr. Schoetensack di desa Mauer dekat kota Heidelberg (Jerman).
e. Homo Neanderthalensis
Ditemukan oleh Rudolf Virchow dan Dr. Fulrott di lembah Sungai Neander, dekat Dusseldorf, Jerman tahun 1956. Ciri−ciri manusia purba ini mendekati ciri−ciri Homo Wajakensis.
f. Homo Cro Magnon (Ras Cro - Magnon)
Ditemukan oleh Lartet di gua Cro Magnon dekat Lez Eyzies, sebelah Barat Daya Perancis tahun 1868.
Dalam biologi, manusia biasanya
dipelajari sebagai salah satu dari berbagai spesies di muka Bumi. Pembelajaran biologi
manusia kadang juga diperluas ke aspek psikologis serta ragawinya, tetapi
biasanya tidak ke kerohanian atau keagamaan. Secara biologi, manusia diartikan
sebagai hominid dari spesies Homo sapiens. Satu-satunya subspesies yang tersisa dari Homo Sapiens ini
adalah Homo sapiens sapiens. Mereka biasanya dianggap sebagai
satu-satunya spesies yang dapat bertahan hidup dalam genus Homo. Manusia menggunakan daya penggerak
bipedalnya (dua kaki) yang sempurna. Dengan adanya kedua kaki untuk menggerakan
badan, kedua tungkai depan dapat digunakan untuk memanipulasi obyek menggunakan
jari jempol (ibu jari).
Rata-rata tinggi badan perempuan dewasa
Amerika adalah 162 cm (64 inci) dan rata-rata berat 62 kg (137 pound). Pria
umumnya lebih besar: 175 cm (69 inci) dan 78 kilogram (172 pound). Tentu saja
angka tersebut hanya rata rata, bentuk fisik manusia sangat bervariasi,
tergantung pada faktor tempat dan sejarah. Meskipun ukuran tubuh umumnya
dipengaruhi faktor keturunan, faktor lingkungan dan kebudayaan juga dapat memengaruhinya,
seperti gizi makanan.
Anak manusia lahir setelah sembilan
bulan dalam masa
kandungan, dengan berat pada umumnya 3-4 kilogram (6-9 pound) dan 50-60 centimeter
(20-24 inci) tingginya. Tak berdaya saat kelahiran, mereka terus bertumbuh
selama beberapa tahun, umumnya mencapai kematangan seksual pada sekitar umur
12-15 tahun. Anak laki-laki masih akan terus tumbuh selama beberapa tahun
setelah ini, biasanya pertumbuhan tersebut akan berhenti pada umur sekitar 18
tahun.
Warna
kulit manusia bervariasi dari hampir hitam hingga putih kemerahan. Secara
umum, orang dengan nenek moyang yang berasal dari daerah yang terik
mempunyai kulit lebih hitam dibandingkan dengan orang yang
bernenek-moyang dari daerah yang hanya mendapat sedikit sinar matahari. (Namun, hal ini tentu saja bukan
patokan mutlak, ada orang yang mempunyai nenek moyang yang berasal dari daerah
terik dan kurang terik; dan orang-orang tersebut dapat memiliki warna
kulit berbeda dalam lingkup spektrumnya.) Rata-rata, wanitamemiliki kulit yang
sedikit lebih terang daripada pria.
Perkiraan panjang umur manusia pada
kelahiran mendekati 80 tahun di negara-negara makmur, hal ini bisa tercapai
berkat bantuan ilmu pengetahuan danteknologi. Jumlah orang yang berumur seratus
tahun ke atas di dunia diperkirakan berjumlah [1] sekitar 50,000 pada tahun 2003. Rentang hidup
maksimal manusia diperhitungkan sekitar 120 tahun.
Sementara banyak spesies lain yang
punah, Manusia dapat tetap eksis dan berkembang sampai sekarang. Keberhasilan
mereka disebabkan oleh daya intelektualnya yang tinggi, tetapi mereka juga
mempunyai kekurangan fisik. Manusia cenderung menderita obesitas lebih dari primata lainnya. Hal
ini sebagian besar disebabkan karena manusia mampu memproduksi lemak tubuh
lebih banyak daripada keluarga primata lain. Karena manusia merupakan bipedal
semata (hanya wajar menggunakan dua kaki untuk berjalan), daerah pinggul dan
tulang punggung juga cenderung menjadi rapuh, menyebabkan kesulitan dalam
bergerak pada usia lanjut. Juga, manusia perempuan menderita kerumitan
melahirkan anak yang relatif (kesakitan karena melahirkan hingga 24 jam
tidaklah umum). Sebelum abad ke-20, melahirkan merupakan siksaan berbahaya bagi
beberapa wanita, dan masih terjadi di beberapa lokasi terpencil atau daerah yang tak
berkembang di dunia saat ini.
0 komentar:
Posting Komentar